Kamis, 18 Juni 2015

ALONE


kesendirian ini menyiksa secara pelahan, bagai sayatan sebuah silet kecil yang pada awalnya tajam lalu tumpul namun tetap di sayatkan ke nadi2 nya

setetes darah puan tak meneteskan dirinya keluar dari sobekan kulit yang tersayat, tapi ia mengalir melalui bola mata yang terbelalak melihat luka2 yang terbuka, begitu menjijikan dan mengeluarkan bau layaknya bangkai.

kesakitan ini terasa dari ujung kuku kaki hingga ubun kepala yang terasa perih bukan sakit, tak ada yang bisa membayangkan rasa yang di rasakannya, walaupun ia teriak hingga urat ranhangnya terasa mengkaku hingg leher belakang.

percuma menjadi pribadi yang baik hati jika susu yang di berikan di siramkan dri atas kepala dengan mata terbelalak hampir keluar....., apakah kebaikan tak cukup untuk sekedar mendapatkan kasih???

kini tak ada lagi setitik kepercayaan dalam dirinya, hanya rasa perih tak berkesudahan yang membusuk dalam diri nya,siapakah atau apakah yang bisa membuat ia kembali menjadi manusia seutuhnya atau ia akan merasakan semua itu hingga tujuan kematian akhir dari semuanya menjemput.

sendiri ia rasakan dalam batin dan hati yang terkikis dengan kekecewaan yang amat dalam, dan sekarang dengan penglihatan hanya satu mata, ia menjalankan kehidupannya di alam semesta ini...

tuhan ku ALLAH kapan kah ia bisa kembali ceria dan menatap masa depannya yang masih amat panjang... yang ku tau hanyalah aku adalah rezekinya.... yang ku tau aku adalah hidupnya.... melalui aku engkau memberikan kesehatan padanya....

you are not alone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar